karena lagi nunggu , maka .....

hey you..nongkrong lagi. kalo biasanya gue posting disaat yg gak wajar (malem2 maksudnya) skrg gue posting pas di kampus, jarang-jarang tuh gue di kampuss.. nongkrong lagi..hahaha... hari ini serba aneh deh, jam stengah delapan kurang (pagi) lo bisa liat gue di sekre tadi hahahaha jarang abis (tanya sama aruni kalo gak percaya)

anyway, semingguan ini paling-paling gue males ngampus (as usual) dan gue : hari rabu harus nunggu jam 13.40 untuk demo tugas programming gue (*update terakhir, dari demo 13.40 jadwal gue jadi 14.30 selesai 15.00, great *sigh)... malesnya nunggu...

ga mau posting apa-apa selain :


Dikala sang bintang jatuh menyusuri kerasnya tanah bumi
Bilamana sang bidadari turun membentuk jembatan tujuh warna di malam hari
Pada saat sang surya menyebarkan panas dari sudut dimana tidak seharusnya ia berada
Masih adakah cinta bernaung dalam hatimu?
Ssssttt..
Sebuah retorika yang seharusnya tak perlu kupertanyakan
Aku tahu kamu
Aku tahu tahta dalam hatimu
Aku tahu siapa yang mampu menduduki singgasana hatimu
Bodohnya aku mempertanyakan itu
Sayangnya, antitesis itu tetap bergelut di dalam perasaanku
Begitu asiknya dia bercinta dengan aliran darah yang mengalir di jantungku
Mengalunkan irama bahagia
Dan membungkusnya dengan melodi kesedihan.
Begitu asiknya rasa bahagia dan kesedihan rutin berganti
Begitu juga aliran darah mengalir silih berganti melalui ventrikel
Tapi..
Hatiku terbakar amarah ketika ada satu tahta yang takkan lekang
Dibalik debaran rusukku
Baik oleh detik yang berlari
Menit yang berjalan
Atau jam yang beriringan
Aku lelah harus bergelut dalam rasio
Dan menjadikannya senjata untuk melawan hati
Hanya karena kamu
Yang memetik rasio dan perasaanku dan membaurkannya
Namun, aku takkan berpaling
Semoga kamu menyadarinya..
Kalau persimpangan itu tempatku menunggumu untuk kembali
Walau kemungkinannya mendekati nol
Terima kasih telah mengantarkan aku sampai persimpangan.
I’ll go by myself
Sekarang, selamanya
Hanya untuk dirimu yang menggetarkan hati.
Aku meninggalkan sepucuk daun putih tak berserat untukmu
Kutiliskan sebuah untaian huruf
Selamat tinggal.


dan..


Aku berada dalam riuhnya roller coaster di taman ria
Entah ingin berhenti, akan berhenti atau tidak
Karena aku sendiri tak tahu apakah berputar dalam wahana ini adalah tepat
Ataupun berhenti sekalipun
Walaupun aku ingin sekali melepas sabuk pengaman ini
Aku ingin keluar
Walau keluarpun sebenarnya tak tepat
Untukku untuknya
Semua berdiam hingga angin berhembus pun terasa berisik di telinga
Hidup bagaikan air yang mengalir
Walau sebenarnya kita tak tahu ke mana arah aliran air tersebut
Dan apakah air itu akan tetap bernafas dalam samudra
Tapi hanya itu yang air itu mengerti
Mengembara,
Ke samudra yang luas
Walau harus mati hatinya


gue bikin udah lama, baru nemu aja lagi hahahahaha... bgitu gue liat gue gatau jadinya maknanya apa hahahaha, bego.