Postingan tanggapan Pencekalan

Pada dasarnya, Saya bukanlah seorang yang sempurna , bukan juga seorang magician , bukan juga seorang ahli agama. Tetapi kesenangan Saya terhadap hal-hal tertentu membuat Saya justru terkadang aneh. Berada di pihak A tapi bersebrangan opini dengan pihak tersebut.

Contohnya untuk hari ini.

Read this :
http://suaramerdeka.com/smcetak/index.php?Fuseaction=beritacetak.detailberitacetak&id_beritacetak=77102


Ini hanya opini yang semoga bisa mengingatkan dan membantu. No offense dan tidak berniat mencemari nama baik siapapun.

Saya bukan seorang magician dari golongan manapun (kecuali jika ada golongan magician yang suka menduga-duga jalannya sinetron yang kemudian benar) ataupun para petinggi dan anggota Majelis Ulama Indonesia se-Jawa dan Lampung. Saya hanya salah satu penganut agama yang sama dengan para anggota Majelis Ulama Indonesia se-Jawa dan Lampung dan juga sekaligus menjadi para penikmat acara magic milik RCTI tersebut.

Beberapa hari yang lalu melalui fan-group saya mendapatkan berita tersebut yang dikirimkan melalui message dalam salah satu situs jejaring sosial ternama. Dan setelah saya baca, saya menemukan sesuatu yang beberapa tahun belakangan sering sekali terjadi.

Pencekalan

Entah apa yang menjadi pemikiran mereka, jika kita tilik balik beberapa acara yang memiliki rating televisi tinggi atau digemari, selalu saja mendapat sebuah pencekalan yang terkadang kurang masuk dalam logika berfikir saya.

Mari kita melihat timeline kebelakang.
Seingat saya beberapa acara yang dicekal antara lain :

AFI milik stasiun tv swasta Indosiar. Mereka mencekal dengan alasan AFI adalah sebuah upaya penyebaran agama dalam hal ini kristenisasi hanya dari lambang akademi fantasi tersebut yang dianggap menyerupai salib (terlebih lagi dianggap mengganggu waktu maghrib umat islam karena diarinya saat itu ditayangkan pada pukul 6 sore). Saya tidak mengerti alasan dan duduk perkara ini sekalipun. Lambang dan maskot afi semenjak awal adalah sama, waktu penayangannya pun sama. Dan mengapa setelah acaranya sukses baru dicekal? Dan maskotnya pun tidak menyerupai salib karena itu hanyalah perlambang manusia pada animasi anak terdahulu dimana manusia dilambangkan dengan sebuah bulatan yang memiliki satu buah garis vertikal ke bawah dengan dua garis diagonal dibawah membentuk kaki dan satu garis horizontal ditengah sebagai tangan. Terlebih lagi, waktu penayangan televisi yang acap kali dipenuhi iklan menurut saya bukanlah waktu yang amat mengganggu kegiatan ibadah yang tidak memerlukan waktu yang lama.

Kedua Indonesian Idol, yang entah dapat kabar burung dari siapa berita pencekalan terjadi karena dianggap pemaksaan pada kaum wanita untuk berpakaian seronok. Lah ini lebih aneh lagi. Pakaian disiapkan sponsor sering kali digugat para kandidat karena kandidat merasa tidak nyaman karena terlalu terbuka atau apalah masalahnya. Ini terdengar aneh. Namun berita ini tidak terlalu muncul ke permukaan.

Ketiga dalam ingatan saya adalah supermama yang disebabkan karena dandanan pria menyerupai wanita, dan juga masalah menjual kisah duka yang berlebihan. Hal ini juga menyangku ke acara lain seperti acara-acara kontes menyanyi dangdut TPI. Yah untuk yang satu ini saya hanya setuju pada alasan yang kedua, menjual certa mereka memang terlalu berlebihan. Hal ini dikarenakan pada salah satu episodenya yang tidak sengaja men-tweak bagian seperti ini dan mendapat sambutan yang baik. Memang ini keterlaluan, tetapi lama kelamaan para penonton juga bisa menilai sendiri.

Dan terakhir, the master. Ya , saya memang menggilai acara ini, dan tetapi tidak berarti merubah pandangan obyektif saya terhadap penilaian dua pihak pada link diatas.

Pertama tayangan itu dianggap menyesatkan dan haram karena menampilkan atraksi di luar taraf kekuatan manusia biasa
Kedua acara ini diduga tayangan itu menggunakan bantuan makhluk halus

Ini yang saya tidak suka pada pemikiran para pemuka agama itu. Bahkan sampai mengharamkan acara dan penontonnya. To fast to conclude I think. Pertama untuk membantah alasan pertama menurut saya tak ada yang salah menjadi manusia yang diluar kemampuan manusia biasa. Toh memang itu yang dijual pada acara-acara televisi bukan? Jika yang dijual hanya orang-orang biasa bayangkan berapa banyak orang-orang yang mematikan acara televisi. Menganalogikan kekuatan yang dimiliki tokoh yang menjadi pemicu masalah, menurut saya seorang karateka yang bisa memecahkan berlapis-lapis batu juga diluar kemampuan manusia biasa. Tapi itu semua dilatih. Sama halnya seperti master Limbad, yang melakukan berbagai macam hal ekstrim. Beliau bisa karena terbiasa. Bahakan perlu latihan-latihan yang berbeda dari orang kebanyakan untuk bisa memanipulasi rasa sakit sebesar itu. Tapi, jika terbiasa mungkin saja bukan? Anda terbiasa berbicara selama satu jam penuh dengan rekan anda karena terbiasa bukan? Padahal ada orang-orang yang mungkin butuh air minum jika untuk mengobrol dengan rekannya dalam waktu setengah jam, ada juga yang lebih lama atau bahakan lebih cepat. Jika mungkin tidak percaya silahkan coba berlatih sendiri.

Membantah alasan kedua dimana mistik menjadi alasannya, saya juga tertawa pada awalnya. Betapa sempitnya pemikiran seseorang yang dianggap layak untuk memimpin agama. Mereka yang nampaknya terpengaruh oleh sesatnya pemikiran. Jikalau jin dan makhluk halus yang digunakan dalam acara ini, mengapa banyak kebocoran trik , kegagalan seperti yang dialami kandidat bernama Robert stevan dan Indera romero di episode eliminasi pertama season kedua , dan mengapa masih banyak orang-orang yang menjudge mereka payah, terbuka triknya, miss dengan beberapa kekurangan bahkan seringkali kelelahan setelah perform. Harusnya para makhluk halus itu bisa mengakomodir kekurangan itu semua, bukan? Rasanya aneh saja. Jika dengan bantuan makhluk halus, tetapi belum bisa maksimal, masih mendapat cercaan , bahkan sering kali dilarang melakukan suatu atraksi karena berbahaya.

Mungkin pengaruh lingkungan dan rumor yang beredar menutup mata beberapa orang. Bahakan orang tua saya sendiri awalnya pun berpikiran sama. Namun, setelah beberapa kali menelaah mereka tahu bahwa itu hanyalah trik. Rekan saya pun mengatakan bahwa anak kecil pun tahu itu hanya trik manipulasi.

Mungkin ada baiknya sebelum menjudge sesuatu,teliti lebih dalam, buka pandangan dan saksikan sendiri, bukan hanya mendengar rumor beredar yang hanya bisa berteriak "katanya". Semoga bisa membuka pandangan.

Sekali lagi ini hanya opini yang semoga bisa mengingatkan dan membantu. No offense dan tidak berniat mencemari nama baik siapapun. Percaya, setuju atau tidak dengan saya , itu hak anda. Semoga bisa berfikir lebih objektif.

0 comments: